Syiar Islam
Istruzione | 6.3MB
Asal usul Walisongo
Oleh Muhammad Al Baqir, dalam bukunya Thariqah Menuju Kebahagiaan, mendukung bahwa Walisongo adalah keturunan Hadramaut (Yaman):
Orang-orang Arab Hadramawt (Hadramaut) membawa kepada orang-orang Hindu pikiran baru yang diteruskan oleh peranakan-peranakan Arab, mengikuti jejak muammalah nenek moyangnya."
Abad ke-15 ini jauh lebih awal dari abad ke-18 yang merupakan saat kedatangan gelombang berikutnya, yaitu kaum Hadramaut yang bermarga Assegaf, Al Habsyi, Al Hadad, Alaydrus, Alatas, Al Jufri, Syihab, Syahab dan banyak marga Hadramaut lainnya.
Hingga saat ini umat Islam di Hadramaut sebagian besar bermadzhab Syafi’i, sama seperti mayoritas di Srilangka, pesisir India Barat (Gujarat dan Malabar), Malaysia dan Indonesia. Bandingkan dengan umat Islam di Uzbekistan dan seluruh Asia Tengah, Pakistan dan India pedalaman (non-pesisir) yang sebagian besar bermadzhab Hanafi.
Kesamaan dalam pengamalan madzhab Syafi'i bercorak tasawuf dan mengutamakan Ahlul Bait; seperti mengadakan Maulid, membaca Diba & Barzanji, beragam Shalawat Nabi, doa Nur Nubuwwah dan banyak amalan muamalah lainnya hanya terdapat di Hadramaut, Mesir, Gujarat, Malabar, Srilangka, Sulu & Mindanao, Malaysia dan Indonesia. Kitab fiqh Syafi’i Fathul Muin yang populer di Indonesia dikarang oleh Zainuddin Al Malabary dari Malabar, isinya memasukkan pendapat-pendapat baik kaum Fuqaha maupun kaum Sufi. Hal tersebut mengindikasikan kesamaan sumber yaitu Hadramaut, karena Hadramaut adalah sumber pertama dalam sejarah Islam yang menggabungkan fiqh Syafi'i dengan pengamalan tasawuf dan pengutamaan Ahlul Bait.
Pada abad ke-15, raja-raja Jawa yang berkerabat dengan Walisongo seperti Raden Patah dan Pati Unus sama-sama menggunakan gelar Alam Akbar. Gelar tersebut juga merupakan gelar yang sering dikenakan oleh keluarga besar Jamaluddin Akbar di Gujarat pada abad ke-14, yaitu cucu keluarga besar Azhamat Khan (atau Abdullah Khan) bin Abdul Malik bin Alwi, seorang anak dari Muhammad Shahib Mirbath ulama besar Hadramaut abad ke-13. Keluarga besar ini terkenal sebagai mubaligh musafir yang berdakwah jauh hingga pelosok Asia Tenggara, dan mempunyai putra-putra dan cucu-cucu yang banyak menggunakan nama Akbar, seperti Zainal Akbar, Ibrahim Akbar, Ali Akbar, Nuralam Akbar dan banyak lainnya.
The origin Walisongo
By Muhammad Al-Baqir, in his book Thariqah to Happiness, supports that Walisongo are descendants of Hadramaut (Yemen):
The Arabs Hadramawt (Hadramaut) brings to the Hindus new mind-Peranakan Peranakan forwarded by Arab, muammalah following in the footsteps of his ancestors. "
This 15th century much earlier than the 18th century which is when the arrival of the next wave, namely the Hadramaut surnamed Assegaf, Al Ethiopia, Al Hadad, Alaydrus, Alatas, Al Jufri, Shihab, Syahab and many other Hadramaut clan.
Until now the Muslims in Hadramaut mostly bermadzhab Shafi, the same as the majority in Sri Lanka, coastal western India (Gujarat and Malabar), Malaysia and Indonesia. Compare with Muslims in Uzbekistan and throughout Central Asia, Pakistan and India inland (non-coastal) mostly bermadzhab Hanafi.
The similarity in the Shafi'i madhhab patterned practice of Sufism and prioritize Ahlul Bait; such as holding Maulid, read Diba & Barzanji, diverse Shalawat Prophet, prayer Nur Nubuwwah and many other muamalah practice only in Hadramaut, Egypt, Gujarat, Malabar, Ceylon, Sulu and Mindanao, Malaysia and Indonesia. Shafi'i fiqh books Fath Muin popular in Indonesia authored by Zainuddin Al Malabary of Malabar, the contents enter either the opinions of the fuqaha and the Sufis. This indicates that a common source of Hadramaut, because Hadramaut is the first source of Islamic history that combines the Shafi'i fiqh with the practice of Sufism and preferential Ahlul Bait.
In the 15th century, the kings of Java that are related to Walisongo like Raden Patah and Pati Unus use the same title Akbar Alam. The title is also the title of which is often worn by a large family Jamaluddin Akbar in Gujarat in the 14th century, the great grandson Azhamat Khan family (or Abdullah Khan) son of Abdul Malik bin Alwi, a son of Muhammad Sahib Mirbath great scholars of Hadramaut century 13. This large family is famous as preachers preach traveler who is far to the corners of Southeast Asia, and have sons and grandchildren who are using the name of Akbar, as Zainal Akbar, Akbar Ibrahim, Ali Akbar, Akbar Nuralam and many others.
-Biography Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy’ari.
-Biography K.H. Ahmad Dahlan.
-Biography KH. M. Arwani Amin Kudus.
-Biography KH Kholil Bangkalan Madura.
-Biography KH Nahrowi Dalhar Watucongol Magelang.
Aggiornata: 2018-05-21
Versione corrente: 1.0.12
È necessario Android: Android 4.0 or later