SIGAP Banggai Kepulauan

3 (7)

건강/운동 | 6.9MB

기술

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena aspek kesehatan menyentuh sebagian besar aspek kehidupan manusia, seperti aspek demografi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat tercapai. Pembangunan Kesehatan juga merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu Pemerintah berkewajiban untuk menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Disamping itu kesehatan juga harus dipandang sebagai kegiatan investasi karena perannya dalam pembanguna nmanusia yang berkualitas.
Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut, Pembangunan Kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sediaanf armasi, alat kesehatan, makanan, manajamen dan informasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratis dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif.. Pembangunan Nasional harus berwawasan Kesehatan, yaitu setiap kebijakan Publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI telah menggelar Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2019 yang dilaksanakan bulan Februari 2019 lalu. Hasilnya, Kemenkes fokus meningkatkan cakupan kesehataan semesta yang bertumpu pada upaya promotif, preventif termasuk pengendalian penyakit, serta pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengarusutamakan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas. Salah satu isu kesehatan yang menjadi perhatian Kemenkes pada Rakerkesnas kali ini adalah peningkatan cakupan imunisasi.
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalant ubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu. Agar antibodi tersebut terbentuk, sesorang harus diberikan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan.
WHO (World Health Organization) melalui WHA (World Health Assembly) tahun 2012 merekomendasikan rencana aksi global tahun 2011 – 2020 menetapkan cakupan imunisasi nasional minimal 90 %. Target cakupan IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) Nasional tahun 2018 sebesar 92,5 % dan capaian cakupan UCI (Universal Child Immunization) telah ditargetkan oleh Kemenkes sejak tahun 2014 sebesar 100 % untuk seluruh desa / kelurahan. Hal tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan cakupan capaian IDL dan UCI yang ditargetkan secara nasional. Dimana jika melihat dari pengalaman masa lalu, pada tahun 2016 Banggai Kepulauan pernah mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk kasus suspek campak di wilayah kerja Puskesmas Bakalan Raya.
Agar kekebalan masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan yang tinggi dapat terbentuk, dibutuhkan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan, bahkan sampai tingkat desa. Dengan tingkat kekebalan yang tinggi, diharapkan dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang parah karena tidak diimunisasi.
Health development is an inseparable part of national development, because the health aspect touches most aspects of human life, such as the demographic and economic growth aspects of society including the level of education and the condition and development of the physical and biological environment.
Health Development is directed to increase awareness, willingness and ability to live healthy for everyone so that the highest degree of health improvement can be achieved. Health Development is also a human right and one of the elements of welfare that must be realized in accordance with the ideals of the Indonesian people as referred to in the Pancasila and the 1945 Constitution. Therefore the Government is obliged to guarantee the availability of health services for the community
Besides that health must also be seen as an investment activity because of its role in the development of quality human beings.
In order to achieve these goals, Health Development is carried out in a directed, continuous and realistic manner in accordance with the phases through increased health efforts, health financing, health human resources, arm supply, medical devices, food, management and health information and community empowerment.
These efforts are carried out by taking into account population dynamics, disease epidemology, ecological and environmental changes, advances in Science and Technology (IPTEK), and globalization and democracy with a spirit of partnership and cross-sectoral cooperation. Emphasis is placed on improving people's behavior and independence as well as promoting and preventive efforts, without prejudice to curative and rehabilitative. National Development must be health-oriented, that is, every Public policy always pays attention to its impact on Health.
The Indonesian Ministry of Health has held the 2019 National Health Work Meeting (Rakerkesnas) held in February 2019. As a result, the Ministry of Health has focused on increasing the scope of universal health that is based on promotive, preventive efforts including disease control, as well as curative and rehabilitative health services by mainstreaming quality primary health services. One of the health issues that became the Ministry of Health's attention at the National Workshop this time was the increase in immunization coverage.
Immunization is a process to make someone immune or immune to a disease. This process is carried out by administering a vaccine that stimulates the immune system to become resistant to the disease.
Immunization aims to build a person's immune system against a disease, by forming antibodies in certain levels. For these antibodies to form, a person must be given a vaccine according to a predetermined schedule.
WHO (World Health Organization) through the WHA (World Health Assembly) in 2012 recommended a global action plan for 2011 - 2020 to set a minimum national immunization coverage of 90%. The target of the 2018 National Basic Complete Immunization (IDL) is 92.5% and the UCI (Universal Child Immunization) coverage has been targeted by the Ministry of Health since 2014 at 100% for all villages / kelurahan. This is still low when compared to the coverage of IDL and UCI achievements that are targeted nationally. Where if you see from past experience, in 2016 Banggai Kepulauan had experienced an outbreak (an Extraordinary Event) for cases of suspected measles in the work area of ​​the Bakalan Raya Health Center.
In order for the immunity of the people of Banggai Kepulauan Regency to be formed, a high level of basic and advanced immunization coverage is needed and is evenly distributed throughout the Banggai Kepulauan Regency, even at the village level. With a high level of immunity, it is expected to prevent the occurrence of severe diseases because they are not immunized.

Show More Less

새로운 소식 SIGAP

Pebaikan versi

정보

업데이트 날짜:

현재 버전: 1.1

필요한 Android 버전: Android 4.4 or later

Rate

Share by

당신은 또한 좋아할 수 있습니다