Apakah Anda menjumpai, mengalami atau merasa kebingungan menghadapi masalah-masalah seperti memahami bid’ah, beramal dengan hadits dhaif, isbal, zikir jahr setelah shalat, peringatan Maulid Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan perkara khilafiyah lainnya?
Bersiaplah untuk sebuah perubahan sikap. Buku ini tidak ingin menambah bingung atau menggiring Anda kepada mazhab tertentu. Penulisnya mengajak kita untuk melihat pendapat para ulama sebagai solusi utama.
Dengan begitu, semoga kita lebih memahami perbedaan, menghormati orang lain, mengikis fanatisme buta. Dan yang paling penting, tidak salah memilih musuh.
Sambutan Penulis:
Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan:
Pertama, buku ini membahas masalah-masalah yang populer di tengah masyarakat. Bahkan menghabiskan energi hanya untuk membahas masalah-masalah yang sudah tuntas dibahas ulama berabad-abad silam, contoh kasus adalah masalah Talqin di atas. Andai dibahas, mubadzir. Tidak dibahas, ummat bingung. Saya memilih mubadzir, semoga Allah mengampuni saya atas perbuatan mubadzir ini. Karena ada orang-orang yang memancing saya untuk berbuat mubadzir. Andai itu dosa, mereka pun dapat juga dosanya, karena membangkitkan perkara-perkara mubadzir.
Kedua, buku ini disusun dengan mengemukakan dalil dan pendapat para ulama yang mu’tabar. Saya tidak terlalu banyak memberikan komentar, karena kita berhadapan dengan orang-orang yang sulit menerima pendapat orang lain.
Ketiga, pendapat para ulama saya tuliskan lengkap dengan teksnya agar para penuntut ilmu dapat melihat dan mengkaji kembali, menghidupkan semangat mendalami bahasa Arab dan menggali ilmu dari referensi aslinya. Ummat yang memiliki pemahaman yang kuat dan pengetahuan mendalam dari Turats (kitab-kitab klasik), berakar ke bawah dan berpucuk ke atas, bukan kiambang yang mudah terbawa arus air.
Keempat, buku ini amat sangat jauh dari kesempurnaan. Perlu kritikan membangun dari para ulama. Andai ditunggu sempurna, tentulah buku ini tidak akan pernah ada.
Kelima, buku ini tidak ingin menggiring pembacanya kepada mazhab tertentu. Yang diharapkanlah hanyalah agar setelah melihat pendapat para ulama, kita lebih memahami perbedaan. Menghormati orang lain, mengikis fanatisme buta. Dan yang paling penting, tidak salah memilih musuh. Jangan sampai kita habiskan kebencian hanya untuk orang-orang yang membaca Talqin, orang-orang yang berzikir bersama dan masalah-masalah khilafiyyah lainnya. Hingga tidak lagi tersisa sedikit kebencian untuk Kristenisasi, Israel dan bahkan untuk Iblis sekalipun.
Semoga setiap kesulitan dan tetesan air mata, dapat mengampuni segala dosa, dihadapan Yang Maha Kuasa, ketika anak dan harta tak lagi bermakna, amin. Ucapan terima kasih tak terhingga buat mereka yang sudah memberikan motivasi, dengan rela hati menerima segala kekurangan, jazakumullah khaira al-jaza’, amin ya Robbal-alamin.